Bogor, KPonline – Mendengar kata HIV-AIDS bagi sebagian kalangan masyarakat akan mengkonotasikan dengan hal-hal yang negatif. Sehingga dalam pemikiran bagi sebagian kalangan masyarakat, akan menghindari dan mengucilkan orang-orang yang mengidap atau terpapar virus HIV-AIDS.
Hal tersebut sungguh tidak manusiawi, karena kita sebagai masyarakat yang berperikemanusiaan. Seharusnya orang-orang yang mengidap atau yang terpapar virus HIV-AIDS, dirangkul, diajak bersosial kemasyarakatan dan hal-hal lainnya.
Bahkan, warga masyarakat luas pun sudah seharusnya mendapatkan sosialisasi dan edukasi tentang HIV-AIDS. Agar masyarakat memahami dan mengerti, sehingga tidak timbul diskriminasi atau bahkan menjurus ke arah persekusi.
Atas berbagai pertimbangan tersebut, maka PUK SPAMK-FSPMI PT. Astra Komponen Indonesia bekerja sama dengan Kampoeng Belajar, mengadakan sosialisasi dan edukasi tentang HIV-AIDS.
“Kegiatan ini meliputi, edukasi kepada para buruh-buruh, bahwa penyebaran virus HIV-AIDS bisa terjadi baik diluar tempat kerja maupun dilingkungan tempat kerja,” Hal tersebut disampaikan oleh Deden perwakilan sekaligus pemateri dalam sosialisasi dan edukasi tentang penyebaran dan pencegahan HIV-AIDS.
Agenda kegiatan ini dilaksanakan di Auditorium PT. Astra Komponen Indonesia dan diikuti sekitar 50 orang anggota PUK SPAMK-FSPMI PT. Astra Komponen Indonesia.
Dalam kegiatan sosialisasi dan edukasi tentang penyebaran dan pencegahan virus HIV-AIDS, PUK SPAMK-FSPMI PT. Astra Komponen Indonesia menggandeng Kampoeng Belajar, sebuah lembaga swadaya masyarakat yang berkonsentrasi dalam sosialisasi dan edukasi tentang HIV-AIDS.
E. Dina Irawati selaku Manager HRD PT. Astra Komponen Indonesia mengapresiasi kegiatan ini.
“Semoga kegiatan yang positif ini bisa membuat kita memahami bahaya virus HIV-AIDS dan cara untuk menanggulanginya,” ungkap perempuan yang baru saja beberapa bulan ini bergabung di PT. Astra Komponen Indonesia.
Waktu, tempat dan kesempatan yang sudah diberikan oleh PT. Astra Komponen Indonesia ini harus kita apresiasi pula, karena hal ini sebagai bentuk dukungan dari pihak Management atas kegiatan PUK SPAMK-FSPMI PT. Astra Komponen Indonesia.
“Ada sekitar kurang lebih 9100 kaum ibu yang terjangkit dan terpapar virus HIV-AIDS. Dan ini cukup memprihatinkan, karena kaum ibu yang tidak tahu menahu tentang HIV-AIDS, tidak pernah berbuat yang hal-hal diluar batas, tetapi tiba-tiba terjangkit dan terpapar virus HIV-AIDS,” ungkap Deden perwakilan Kampoeng Belajar kepada seluruh peserta sosialisasi dan edukasi tentang penyebaran dan pencegahan virus HIV-AIDS.
Dalam kesempatan yang baik ini pula, hadir Willa Faradian Ketua Konsulat Cabang FSPMI Bogor dan Ghireza Yoga Riflisya Ketua PUK SPAMK-FSPMI PT. Astra Komponen Indonesia.
Diantara sesi agenda kegiatan, diadakan tes darah, guna mengetahui apakah seseorang terinfeksi virus HIV-AIDS atau tidak.
“Karena satu-satunya cara untuk mengetahui apakah seseorang tersebut terjangkit atau terpapar virus HIV-AIDS adalah melalui tes darah,” jelas Muchtar perwakilan dari salah satu produsen alat kontrasepsi yang menjadi sponsor acara ini. (RDW)