Sosok Dani Andriyanto di Mata Sang Istri

Sosok Dani Andriyanto di Mata Sang Istri

Bogor, KPonline – “Saya sih percaya saja, karena saya paham dan mengerti suami saya aktivis pergerakan kaum buruh. Meskipun sekarang sudah tidak 100% tingkat kepercayaannya,” sambil tersenyum simpul perempuan yang berada disamping Dani Andriyanto tersebut berkisah.

Dani Andriyanto pun tertawa, seakan-akan ada sebuah kejadian yang memang patut untuk tidak dikenang kembali.

Bacaan Lainnya

Menyikapi nafkah yang diterimanya setiap bulan yang sering “kurang dan tekor”, perempuan kelahiran Lampung, 16 Januari 1979 ini pun memberikan pernyataan yang mengejutkan.

‘Ya diatur-atur aja. Soalnya Bapak kan jarang lembur, ikut kegiatan organisasi melulu” senyum yang tersungging di bibir Ibu dari 2 anak ini pun patut direnungi. Pasalnya, banyak aktivis buruh yang begitu sibuk dengan aktivitas organisasi, hingga tak jarang berkurangnya upah yang didapat setiap bulannya.

“Anak yang laki-laki sekarang satu tempat kerja dengan Bapaknya. Yang bungsu, perempuan, saat ini sedang menempuh pendidikan di salah satu pesantren di daerah Cikahuripan, Klapa Nunggal.”

Istri dari Dani Andriyanto ini biasa dipanggil dengan nama Mamahnya Alika, pun sebenarnya tidak keberatan sama sekali, jika sang suami melaksanakan kegiatan organisasi serikat pekerja.

“Asalkan selama masih dijalan yang lurus, dan bermanfaat buat orang banyak, saya sih setuju saja,” ungkap perempuan yang bernama asli Tatik ini.

Hal tersebut pun diiyakan oleh laki-laki yang akrab dipanggil dengan nama Bang Navi ini. Sering melaksanakan tugas organisasi, mengakibatkan harus sering meninggalkan rumah dan istri. Saling percaya dan menjaga perasaan antara suami istri, dalam memperjuangkan kesejahteraan kaum buruh, sangatlah dibutuhkan, dan menjadi prioritas dalam hubungan yang sakral seperti pernikahan.

“Harapan kedepannya, ya semakin lebih baik lagi. Lebih sejahtera tentunya,” tutur pegiat PKK dilingkungan tempat tinggalnya ini. Terbesit sebuah harapan dari istri seorang aktivis pergerakan kaum buruh, menjadi lebih baik lagi dan lebih sejahtera. Itu saja.

Pos terkait