SPAI FSPMI : Perempuan Bisa Menjadi Kader Dalam Organisasi

SPAI FSPMI : Perempuan Bisa Menjadi Kader Dalam Organisasi

Bandung, KPonline – Gender kadang menjadi sekat kuat tentang sesuatu hal, terlebih sebagai pekerja atau buruh. Selalu ada anggapan perempuan lemah dan lelaki kuat, pengalaman ada pada yang tua.

Di zaman sekarang ini, bukanlah hal tabu kepemimpinan dipegang oleh perempuan, pengalaman didapat oleh yang muda selama orang tersebut mau dan mampu mencapainya.

Dengan pendidikan semua bisa dipelajari, dengan keaktifan pengalaman akan didapatkan.

Seperti yang diadakan oleh PC SPAI FSPMI Bandung Raya yang menggelar kegiatan Pendidikan Dasar Pekerja Perempuan Dan Pekerja Muda dengan mengangkat tema “Perempuan Berdaya, Muda Berkarya”.

Kegiatan tersebut diadakan di kantor Sekretariat PUK SPAI FSPMI PT. Sanbe Farma, Cibodas, Cimahi, Minggu 13 November 2022 dan dihadiri oleh Reni Yulistiana. SH (Pengurus Bidang V) perwakilan PP SPAI FSPMI, Hendrayana Hendri Sekretaris KC FSPMI Bndung Raya, Juhaeri Ketua PC SPAI FSPMI Bandung Raya, Ayi Turganda sekretaris PC SPAI FSPMI Bandung Raya, Pengurus PC SPAI FSPMI Bandung Raya.

Kegiatanpun dihadiri oleh peserta perwakilan dari PUK SPAI FSPMI se-Bandung Raya dan Cimahi antara lain PUK SPAI FSPMI PT. Ayutex, Sanbe Farma, Sadikun, Bajubang, dan IUR.

Juhaeri menyampaikan rasa terima kasih atas terselenggaranya kegiatan pendidikan tersebut. Kegiatan Pendidikan yang khususnya terkait dengan perempuan dan pekerja muda jarang sekali diadakan di SPAI Bandung Raya.

Reni menjelaskan dalam materinya, perempuan tidak hanya berkutat dalam istilah “Dapur, Sumur, Kasur”.

Menurutnya, perempuan boleh mencari pengalaman dengan bekerja pada sebuah perusahaan, instansi pemerintah atau yang lainnya. Di dalam organisasi khususnya FSPMI perempuan mempunyai keterlibatan dalam berperan aktif untuk mengembangkan dan melebarkan keterwakilannya dalam sebuah lembaga organisasi baik di dalam negeri dan di luar negeri.

Berorganisasi, mengikuti pendidikan terkadang ada saja hambatannya, baik secara internal maupun eksternal, dalam arti hambatan dari pihak keluarga ataupun pihak lainnya.

Ada hal yang patut diapresiasi dalam pendidikan kali ini. Seorang Anggota FSPMI perempuan, demi mengikuti pendidikan, dia membawa serta dua orang putra-putrinya.

Pendidikan yang digelar mulai pukul 09.00 WIB ini berjalan sangat antusias dari para peserta dengan diselingi tanya jawab dan sedikit canda yang dilontarkan oleh Reni. Untuk menghibur dan menghilangkan kejenuhan, peserta pun diajak untuk bermain game.

Kegiatan dilanjutkan dengan meteri tentang keorganisasian yang masih disampaikan oleh Reni dengan tujuan untuk lebih memperkuat pemahaman tentang organisasi. Pendidikan pun berakhir pada pukul 15.00 WIB dan rangkaian kegiatan berjalan tanpa hambatan. (BJ)