Bogor, KPonline – Dewasa ini peran perempuan dalam berbagai institusi maupun instansi sangatlah diperhitungkan. Bahkan didalam sebuah organisasi pun, peran serta kaum perempuan sangat dibutuhkan. Pun didalam organisasi sayap dari FSPMI, Garda Metal, peran kaum perempuan tidak dapat diabaikan begitu saja.
Tugas perempuan saat ini sangatlah beragam, tidak hanya sekedar menjadi ibu rumah tangga saja dan mengurus kebutuhan dan keperluan rumah. Akan tetapi lebih dari itu.
Peran kaum perempuan sebagai Kepala Rumah Tangga sangatlah berat. Bahkan tidak sedikit kaum perempuan yang merangkap juga sebagai Kepala Keluarga sekaligus tulang punggung keluarga. Begitu berat bukan beban peran yang kaum perempuan harus tanggung?
Bagaimana dengan para perempuan yang menjadi aktivis pergerakan dan perjuangan kaum buruh? Bagaimana dengan perempuan aktivis buruh yang sudah menikah? Mempunyai anak dan harus mengurus segala kebutuhan dan keperluan rumah tangga? Pernahkah terpikirkan oleh kita?
Sebut saja, Srikandi-srikandi tangguh yang tergabung dalam pilar organisasi sayap FSPMI, Garda Metal. Apakah dengan menjadi anggota Garda Metal, menjadi penghalang bagi mereka untuk terus berjuang? Apakah dengan aktivitas yang cukup luar biasa dan menguras tenaga, srikandi-srikandi Garda Metal malah mengendur semangat dan daya juang mereka? Bisa saja iya, tapi kemungkinan besar adalah tidak.
Didalam Garda Metal, kaum perempuan ditempatkan posisinya selayaknya kaum perempuan yang semestinya. Bahkan tidak jarang, banyak dari srikandi-srikandi Garda Metal mulai membangun dan memupuk jiwa-jiwa militansi mereka untuk mempertahan hak-hak mereka sebgai pekerja perempuan.
Di zaman digital seperti sekarang ini, kaum perempuan tidak lagi mengenakan sanggul, memakai kebaya, atau rambut indah mereka “di-konde”. Bahkan pernah sekali atau dua, menyaksikan secara langsung aksi-aksi yang dilakukan oleh kaum perempuan sambil membawa anak-anak mereka, dituntun ataupun digendong. Dengan tetap mempertahankan kodrat mereka sebagai kaum perempuan, semangat dan daya juang Srikandi-srikandi Garda Metal perlu diperhitungkan.
Emansipasi perempuan berseragam Merah-Hitam tersebut, malah semakin mengokohkan mereka sebagai garda terdepan pergerakan dan perjuangan kaum buruh, khususnya kaum buruh perempuan. Menjadi “garang” disela-sela kesibukan mereka dalam mrngasuh anak-anak mereka, tanpa menghilangkan kodrat mereka sebagai kaum perempuan.
Masih menganggap enteng Srikandi-srikandi Garda Metal? Masih berpikir untuk “merendahkan” peran serta Srikandi-srikandi Garda Metal dalam pergerakan dan perjuangan kaum buruh? Berpikirlah 2 atau 3 kali lagi.
Penulis : Gunawan Nein
Editor : RDW