Batam,KPonline – Siang itu, Kamis 20 September 2018 hujan turun dengan derasnya. Mendung disertai angin membuat suasana semakin senyap, rasa dingin pun sampai menusuk ke tulang.
Diantara derasnya hujan dan dinginnya cuaca, terlihat beberapa perempuan sedang duduk asyik dengan tali kurnya. Mereka adalah para Srikandi FSPMI.
“Sedang apa mbak,” tanyaku sambil mendekati mereka.
” Mengisi waktu luang mbak, daripada cuma duduk duduk bengong, lebih baik diisi dengan hal yang bermanfaat,” jawabnya sambil melanjutkan rajutan tasnya
Seperti telah diketahui bersama, bahwa perusahaan PT Nagano Drilube Indonesia yang berada di kawasan industri muka kuning Batam telah ditinggal pergi Bos nya yang berasal dari Jepang, dan tidak terbayarkan upah karyawan pada bulan September.
Sampai kini mereka, para karyawan PT Nagano Drilube Indonesia masih menunggu aset yang ada di perusahaan tersebut.
Enam belas hari sudah mereka disana, menunggu aset perusahaan, dan untuk bisa mendapatkan hak nya sebagai karyawan.
” Kami berharap owner PT Nagano tergerak hatinya dan bisa berbaik hati untuk membayarkan pesangon kami secepatnya, ” katanya sambil terus meneruskan rajutannya
” Kami ingin urusan disini segera selesai, sehingga kami bisa secepatnya jg mencari kerja untuk kelanjutan hidup kami,” lanjutnya menjawab sambil terus menyelesaikan rajutannya
” Oh ya mbak, tolong promosikan tas kami juga mbak ke kawan kawannya, supaya ada uang masukan untuk kami disini,” kata salah seorang perempuan yang lain.
Begitulah suasana siang di perusahaan Nagano Drilube Indonesia siang itu, walau hujan deras saat itu tak menyurutkan tekad mereka untuk terus berjuang. (Sari)