Surati DPRD Labura Soal Tonase, Fordam Susuba Minta Bupati Tegakkan Aturan

Surati DPRD Labura Soal Tonase, Fordam Susuba Minta Bupati Tegakkan Aturan
{"remix_data":[],"remix_entry_point":"challenges","source_tags":["local"],"origin":"unknown","total_draw_time":0,"total_draw_actions":0,"layers_used":0,"brushes_used":0,"photos_added":0,"total_editor_actions":{},"tools_used":{"transform":1},"is_sticker":false,"edited_since_last_sticker_save":true,"containsFTESticker":false}

Labura, KPonline – Forum Diskusi dan Advokasi Masyarakat Sukaramai dan Sukarami Baru (FORDAM SUSUBA) telah mengirimkan surat permohonan untuk mengadakan Rapat Dengar Pendapat dengan para pemangku kepentingan di Pemkab Labuhanbatu Utara. Surat tersebut dikirimkan ke Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Labuhanbatu Utara pada Selasa (9/7).

Dalam suratnya, FORDAM SUSUBA meminta agar Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu Utara menegakkan peraturan yang berlaku dengan menertibkan truk yang melebihi tonase yang melintas bebas di jalan kelas III.

Ketua FORDAM SUSUBA, Ramlan Nainggolan, saat dikonfirmasi wartawan pada Rabu (10/7), menyebutkan bahwa FORDAM SUSUBA meminta Bupati Labura menepati janjinya untuk menertibkan truk-truk over kapasitas yang diduga menjadi penyebab kerusakan jalan kelas III di Labura.

“Aturan harus ditegakkan. Janji Bupati yang kami tagih. Kami minta kepada Bupati Hendriyanto Sitorus untuk segera menepati janjinya,” ujar Ramlan singkat kepada wartawan.

Terpisah, Sekretaris FORDAM SUSUBA, Tagor Tampubolon, menyebutkan bahwa ini merupakan kelanjutan dari tuntutan aksi-aksi yang telah berlangsung berulangkali dengan tuntutan yang sama.

“Kita minta jalan yang rusak diperbaiki lalu dipasang portal. Tertibkan truk melebihi tonase yang melintas di jalan kelas III,” ujarnya.

“Aturannya jelas. Surat edaran sudah dikeluarkan dan spanduk imbauan truk melebihi tonase sudah terbentang di mana-mana. Namun itu hanya isapan jempol belaka. Pemkab Labura nyatanya hanya gertak sambal saja,” sambung Tagor.

Menurut Tagor Tampubolon, Bupati Labura hanya peduli dengan para pengusaha.

“Pembohong Bupati Labura itu. Sudah lupa bapak itu dengan janjinya. Dia tidak peduli dengan rakyat. Tronton para pengusaha yang merusak jalan itulah yang dibelanya,” ujarnya.

“Selain pembohong, Bupati Labura juga penakut. Takut dengan pengusaha sawit kelas kakap dengan mengorbankan masyarakat kecil di Labura,” tutup Tagor. (MP)