Makassar, KPOnline – Aksi unjuk rasa buruh Makassar dalam aksi penolakan Omnibus Law di depan Kantor DPRD Provinsi Sulawesi Selatan pada hari Senin (8/7/2024) diwarnai dengan sedikit ketegangan dengan aparat kepolisian yang menjaga keamanan dan mengawal jalannya aksi buruh pada hari ini.
Ketegangan terjadi karena massa aksi mencoba untuk membakar ban bekas sebagai bentuk kekecewaan karena anggota dewan tidak mau menemui dan menerima aspirasi dari massa aksi.
Samsul Buhaeri, selaku Wakil Jenderal Lapangan, menyampaikan bahwa hari ini buruh Makassar kembali menyampaikan aspirasi terkait penolakan Omnibus Law serta upah murah.
“Kami hanya menyampaikan aspirasi kami terkait penolakan Omnibus Law. Aksi kami adalah aksi damai dan kami berharap aspirasi kami dapat diterima oleh anggota dewan DPRD Provinsi Sulawesi Selatan. Namun, hingga berjam-jam berorasi di luar kantor, tidak ada anggota DPRD SULSEL yang menemui kami,” ujarnya menahan kekecewaan.
Setelah terjadi aksi saling gesek antara massa aksi dan aparat, akhirnya massa aksi ditemui oleh Anggota DPRD Provinsi SULSEL yang diwakili oleh Andi Januar Jaury Dharwis, selaku Ketua Komisi C DPRD Provinsi Sulawesi Selatan.
(Penulis: Abd Muis – Kontributor Makassar)
