Brebes, KPonline – Musibah banjir bandang di Kecamatan Losari, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah secara tak langsung telah mengundang simpati banyak pihak. Bahkan tidak sedikit dari kalangan buruh yang terus mengggalang dana, menyisihkan hartanya untuk membantu saudara saudara yang mengalami musibah banjir ini.
Meski hidup dalam kondisi pas pasan, bahkan mengarah pada kesulitan secara ekonomi akibat kebijakan pemerintah yang mengkebiri upah buruh Indonesia dengan terbitnya PP. nomer 78 tahun 2015 bukan berarti menghilangkan empati buruh dalam hal sosial masyarakat. Justru hal yang demikian yang semakin menggugah dan mengasah semangat juang kawan kawan buruh untuk sama sama berjuang dalam segala hal karena ada kesamaan dalam suka duka sebuah perjuangan.
Berita banjir yang melanda Losari, Kabupaten Brebes yang menyebabkan kerugian harta benda tersiar secara cepat melalui media online maupun media sosial menarik empati buruh secara emosional, menggerakkan kaki kaki dan tangan mereka untuk segera menggalang dana kemanusiaan.
Mereka menyusuri line line produksi di pabrik nya masing masing, masuk dari ruang yang satu ke ruang yang lain, berjalan dari meja kantor yang satu ke meja kantor yang lain. Mengumpulkan sedikit banyak apa yang bisa diberikan oleh kawan kawan buruh lainnya untuk saudara mereka yang sedang bersusah hati nun jauh di Brebes.
Dengan bekal hasil penggalangan yang seyogyanya bisa diberikan untuk warga korban banjir Brebes, buruh buruh ini berangkat ke Brebes dengan bantuan yang terkumpul.
Saat tiba di lokasi bencana, ternyata menjadi sesuatu yang luar biasa bisa bertemu dengan berbagai relawan buruh dari berbagai daerah, berbagai serikat pekerja.
Seperti yang terjadi siang ini (1/3) di kantor kelurahan Kalibuntu, Losari, Brebes, secara tidak sengaja rombongan relawan dari FSPMI Jakarta dan relawan kesehatan Bekasi bertemu dengan tim relawan FSPMI Bogor, Garda Metal Bogor, dan Media Perdjoeangan yang ikut dalam rombongan. Ada pula relawan Jamkeswatch, relawan FSP LEM SPSI, Relawan Kesehatan Indonesia, relawan Dewan Kesehatan Rakyat (DKR), Palang Merah Remaja (PMR), serta masih banyak lagi.
Indah rasanya bagi relawan buruh FSPMI ini ketika dipertemukan dalam keadaan tolong menolong.
