Pati, KPonline – Hari itu Selasa sore di hari Ramadhan terakhir 1439 H, setelah bedug maghrib aku bersama keluarga masih menunggu hasil sidang isbat yang akan menentukan tanggal 1 Syawal 1439 H. Pengumuman resmi dari pemerintah mengenai penetapan hari raya Idul Fitri pun keluar. Melalui sidang isbat yang dibacakan Mentri Agama, pemerintah resmi menetapkan 1 Syawal 1439 H jatuh pada hari Jumat, 15 Juni 2018.
Sudah menjadi tradisi di kampung halamanku, desa Ngemplak Kidul, Margoyoso, Pati, Jawa Tengah, diadakanlah takbir keliling. Di dalam takbir keliling, selain sebagai sarana mengagungkan asma Allah, di desaku juga diadakan lomba kreasi pawai takbir keliling per RT/RW.
Anak anak ku pun sudah tak sabar untuk melihat pawai. Si kecil dari sore sudah merengek-rengek minta diantar melihat takbir keliling. Padahal pawai baru dimulai setelah isya’. Setelah sholat isya’, akhirnya waktu yang ditunggu tiba. Kami pun bergegas menyambar sepeda motor mbah kakung (kakek) untuk melihatnya. Setelah berputar-putar mencari tempat strategis, sepeda motor segera aku parkir.
Subhanallah, aku kagum melihatnya. Si kecil anakku terlihat kegirangan melihat iring-iringan pawai takbir keliling. Banyak sekali hasil kreatif yang dihasilkan oleh pemuda pemudi di setiap mushola/masjid di seluruh RT desa kami. Arak-arakan pawai cukup lama lewat didepanku. Sesekali aku abadikan gambar dengan kamera yang sengaja aku bawa. Acara pawai takbir keliling pun selesai sekitar jam 21.00 WIB dan anak anak ku pun terlihat puas. Sambil pulang anakku tak henti-hentinya berceloteh mengenai pawai takbir keliling yang baru saja dilihatnya.
Penulis : Darmadi (CJ Bekasi)