Tanpa Solidaritas, Serikat Tak Akan Kuat

Tanpa Solidaritas, Serikat Tak Akan Kuat
Aksi buruh Gunung Raja Paksi di depan PN Jakarta

Jakarta, KPonline – Solidaritas adalah ruh dari perjuangan serikat pekerja. Tanpa solidaritas, serikat tak akan kuat. Tanpa solidaritas, kebersamaan kita tak memiliki banyak makna.

Sebab sejatinya, berserikat adalah mengikat. Mempersatukan antara satu dengan yang lainnya.

Karena itulah, ketika diberitahu akan ada aksi di PN Jakarta Pusat terkait persidangan PKPU PT Gunung Raja Paksi, saya menyempatkan hadir.

Dari Grogol, saya naik Trans Jakarta ke Harmoni. Kemudian pindah bus jurusan PGC, turun di Halte Pasar Baru.

Di sini, saya sempat berhenti sejenak. Dari seberang sungai, saya memandang gerbang pasar baru yang berdiri gagah dan ikonik itu.

Ya, ini adalah salah satu bangunan bersejarah. Pusat perbelanjaan ini dibangun pada tahun 1820 sewaktu Jakarta masih bernama Batavia. Orang-orang yang berbelanja di Passer Baroe adalah orang Belanda yang tinggal di Rijswijk (sekarang Jalan Veteran). Toko-toko di Passer Baroe dibangun dengan gaya arsitektur Tiongkok dan Eropa.

Sungai ini, tempo dulu dikenal karena airnya yang bersih. Bahkan, saking bersihnya, para warga etnis Tionghoa kerap mengadakan festival lomba perahu naga di sana, yang dikenal dengan nama Peh Cun.

Dari sini, dengan petunjuk google map, saya melanjutkan perjalanan ke PN Jakarta Pusat dengan berjalan kaki. Menyusuri sungai, yang pagi itu terlihat eksotis.

Bayangkan, pohon-pohon yang rimbun. Di sebelah kanan ramai kendaraan berlalu lalang, sementara di sebelah kiri ada sungai yang mengalir pelan. Seolah sedang berkata, agar hidup tak usah terburu-buru. Apa sih yang kalian kejar?

Sesampainya di Halte Pasar Baru Timur, saya menyeberang. Kemudian masuk gang Maja. PN Jakarta Pusat ada di ujung gang.

Kawan-kawan sudah berdatangan. Mereka membentangkan spanduk, bertuliskan tuntutan.

Tak lama kemudian, Nur Holik, sebagai Sekretaris PUK SPL FSPMI PT Gunung Raja Paksi yang pernah menjadi Sekretaris Umum Pimpinan Pusat SPL FSPMI itu memberikan keterangan tentang pelaksanaan aksi kali ini.

Simak video di bawah ini untuk mengetahui apa yang disampaikan oleh Nur Holik terkait dengan kasus yang dialami tempatnya bekerja.