Tantangan dan Solusi dalam Transisi yang Adil di Industri Batubara

Tantangan dan Solusi dalam Transisi yang Adil di Industri Batubara
Dalam menghadapi tantangan perubahan iklim dan peralihan menuju ekonomi berkelanjutan, KSPI menyelenggarakan Workshop Penyampean Informasi dan Masukan Terkait Transisi yang Adil diadakan di Favehotel Palembang, 19 September 2024.

Dalam menghadapi tantangan perubahan iklim dan peralihan menuju ekonomi berkelanjutan, KSPI bersama KSBSI menyelenggarakan Workshop Penyampaian Informasi dan Masukan Terkait Transisi yang Adil diadakan di Favehotel Palembang, tanggal 19 September 2024. Acara ini dihadiri oleh berbagai pemimpin serikat pekerja, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Sumatera Selatan, dan GIZ, yang berkolaborasi untuk membahas langkah-langkah konkret yang dapat dilakukan dalam proses transisi yang adil di sektor batubara.

Workshop ini bertujuan untuk memastikan bahwa hak-hak pekerja terlindungi selama transisi dari ekonomi berbasis batubara menuju ekonomi yang lebih ramah lingkungan. Para peserta membahas bagaimana tantangan yang dihadapi pekerja dapat diatasi, serta mencari solusi yang dapat memperkuat posisi serikat pekerja dalam dialog sosial dan pengambilan kebijakan. Di samping itu, Bappeda Sumsel hadir untuk menyampaikan pandangan mereka terkait bagaimana kebijakan transisi energi dapat masuk dalam rencana pembangunan jangka panjang dan menengah daerah (RPJPD/RPJMD).

Perwakilan dari Bappeda Sumsel menjelaskan bahwa dalam konteks RPJPD/RPJMD, fokus utama akan diarahkan pada diversifikasi ekonomi pasca batubara, dengan penekanan pada pengembangan sektor-sektor baru yang berkelanjutan. Namun, mereka juga menekankan pentingnya keterlibatan semua pihak, termasuk serikat pekerja dan pelaku bisnis, dalam memastikan bahwa transisi ini berjalan adil dan tidak merugikan pekerja.

Salah satu pertanyaan yang menjadi perhatian dalam diskusi tersebut adalah: *Apa rencana konkret yang sudah disiapkan dalam RPJPD/RPJMD Sumsel terkait transisi energi dan perubahan ekonomi pasca batubara?* Selain itu, peserta workshop juga mempertanyakan langkah-langkah apa yang bisa dilakukan oleh dunia usaha, khususnya kelompok pelaku bisnis dan serikat pekerja, untuk memastikan bahwa proses transisi ini berjalan secara inklusif dan berkeadilan.

Workshop ini menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah, pelaku usaha, dan serikat pekerja untuk menciptakan transisi yang tidak hanya menguntungkan bagi lingkungan, tetapi juga menjaga kesejahteraan pekerja. Dengan dialog yang konstruktif dan kebijakan yang inklusif, diharapkan perubahan menuju ekonomi berkelanjutan dapat memberikan manfaat bagi semua pihak, khususnya di Sumatera Selatan, yang bergantung pada sektor batubara.

Rekomendasi yang dihasilkan dari workshop ini akan dijadikan dasar untuk advokasi lebih lanjut di tingkat regional maupun nasional, agar kebijakan yang diambil benar-benar mewakili kepentingan pekerja, dunia usaha, dan lingkungan.