Bekasi, KPonline – Beberapa hari yang lalu teman saya bercerita tentang sebuah cafe yang baru saja dibuka. Kebetulan dia ini berkesempatan menyaksikan langsung acara opening Cafe “Lokdion” di Perum Kota Serang Batu (KSB) Bekasi pada malam Minggu (8/8/2020) kemarin.
Saya tertarik apa yang ditulis temanku di sebuah group WhatsApp, dan langsung tersindir (positif) akan tulisannya.
Masih dalam tulisan temanku, seolah terkesan mengajak kita untuk membayangkan, atau lebih tepatnya mengajak untuk berpikir keluar dari kebiasaan. Cara berpikir kebanyakan dari kita terkotakan sebatas masalah dalam lingkup kecil pekerjaan, rumah tangga, keluarga dan lainnya.
Berapa ya, omsetnya jika melihat kondisi pembukaan seramai ini? Per hari kalau melihat dari pengunjung yang datang menghadiri acara ini pastinya lumayan besar.
Berapa modalnya?, pastinya juga lumayan besar untuk investasi sebuah cafe ini. Kalau ukuran seorang pembisnis (pemodal) bukan hal yang sulit untuk menyiapkan dananya.
Kalau untuk seukuran seorang pekerja dengan bergaji sebatas UMK (Upah Minimum Kota/Kabupaten), dan ada sedikit tambahan dari Over Time (OT) itu pun kalau ada. Pastinya hanya sebuah mimpi di siang bolong untuk memiliki sebuah cafe yang cukup ternama.
Akan tetapi, sadarkah kita. Coba bayangkan, jika 1000 orang saja bersatu buat menyatukan mimpinya untuk memiliki usaha cafe seramai ini tentunya omsetnya sangat lumayan.
Bahkan dalam setahun bisa 3 atau 4 kita bangun usaha serupa. Sangat mungkin syaratnya satu, yaitu berani untuk bersatu untuk maju bersama.
Coba dipikirkan ulang bila ada diantara kita yang berkeinginan untuk membangun sebuah usaha (berinvestasi) yang berpikiran hanya mencari utangan, mengambil uang pesangon, menjual warisan untuk digunakan sebagai modal diawal yang pada akhirnya mengalami sebuah kegagalan.
Bagi kita yang masih aktif bekerja, semestinya tidak harus memutus/mematikan sumber air sebagai modal pendapatan yang sudah pasti mengalir setiap bulanya hingga bisa kita nikmati selama ini.
Lain ceritanya kalau membangun usaha dengan cara bersama-sama bersatu dalam wadah koperasi. Tentunya dalam hal biaya (modal) yang dikeluarkan lebih kecil jika dibandingkan dengan jalan sendiri-sendiri. Kalau pun rugi tidak dengan jumlah yang sangat besar.
Oleh sebab itu koperasi Usaha Bersama Sejahtera Sosial Masyarakat (UBSSM COOP) menawarkan, dan mengajak teman-teman buruh/pekerja hingga masyarakat untuk bergabung dalam gerakan membangun ekonomi bersama.
Penulis: Yachubus/Jhole
Foto: Nurcahyo
