Bogor, KPonline – Desa Sukaresmi, Kecamatan Sukamakmur, Kabupaten Bogor, merupakan daerah terpencil. Jauh dari keramaian. Membutuhkan waktu kurang lebih tiga jam perjalanan dari Kota Bogor dengan menggunakan sepeda motor, untuk sampai ke tempat ini. Perjalanan sejauh itu tidak menyurutkan langkah relawan Jamkeswatch Bogor untuk melakukan sosialisasi mengenai Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
Masyarakat Desa Sukaresmi sengaja mengundang relawan Jamkeswatch Bogor untuk mengisi acara sosialisasi, karena tidak adanya sosialisasi dari BPJS Kesehatan maupun Pemerintah setempat. Akibatnya, masyarakat ragu untuk berobat dengan menggunakan kartu JKN seperti KIS/JAMKESMAS. Selain itu, masyarakat yang belum merdaftar juga merasa sungkan untuk mendaftar. Apalagi, jaraknya yang jauh dan antrianya yang panjang dikantor BPJS Kesehatan Bogor.
Perda Jamkeswatch Bogor dan Depok Trisani Priatin menyampaikan, masyarakat sangat antusias dengan kehadiran tim sosialisasi. Hal itu terlihat dari banyaknya masyarakat yang hadir dan interaksi yang hangat dari masyarakat.
“Masyarakat mengeluhkan terkait pelayanan BPJS dan Rumah Sakit, seperti masih adanya iur biaya kepada peserta JKN, obat yang sering habis, ruangan yang penuh pada saat membutuhkan rawat inap, serta kartu KIS yang baru diterima masyarakat datanya tidak sesuai,” kata Trisani.
Trisani menambahkan, masyarakat yang belum terdaftar menjadi peserta JKN merasa ragu untuk mendaftar dan takut dipersulit pada saat butuh pelayanan rumah sakit. Banyak warga Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) yang menjadi peserta Jaminan Kesehatan Nasional Penerima Bantuan Iuran (PBI JKN) juga mengeluhkan banyak yang salah data identitasnya tidak sesuai dengan KTP dan KK. (*)