Testimoni Pelayanan RSUD Cibitung di Mata Relawan Jamkeswatch Bekasi

Testimoni Pelayanan RSUD Cibitung di Mata Relawan Jamkeswatch Bekasi

Bekasi, KPonline – Salah satu fungsi Jamkeswatch adalah sebagai sarana pengawasan, pembelaaan, pendampingan, dan edukasi dalam penegakan hak dan kewajiban pekerja serta masyarakat Indonesia untuk mendapatkan manfaat Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).

Supriadi adalah salah satu peserta JKN-KIS yang juga relawan Jamkeswatch Bekasi. Sekitar bulan Desember tahun 2022, merasakan sakit pada bagian pipi kanan (atas gusi). 3 minggu menahan sakit, akhirnya memutuskan periksa ke Klinik Noah Arofa, faskes 1 di mana dia terdaftar.

Bacaan Lainnya

Singkat cerita, tanggal 10 Januari 2023 dokter gigi klinik merekomendasikan pasien harus di rujuk ke poli gigi endodonsi di RSUD Cibitung, untuk lebih lanjut periksa saraf gigi.

Sebagai seorang relawan kesehatan, setidaknya Supriadi tahu prosedur. Mempersiapkan dokumen pribadi dan surat rujukan adalah salah satu ketentuan yang berlaku.

Supriadi datang ke RSUD tanggal 13 Januari 2023 sebagai peserta JKN-KIS tanpa mengenakan identitas apapun yang menunjukkan relawan Jamkeswatch.

Realita yang dialami, ternyata pelayanan di RSUD Cibitung Kabupaten Bekasi jauh lebih baik dari sebelumnya. Mulai dari awal pendaftaran, Security yang santun membantu pasien mengambil antrian, bahkan seringkali memberikan penjelasan kepada pasien.

Lanjut ke petugas loket yang ramah melayani. Terlihat lebih dari 6 loket pendaftaran yang semuanya terisi petugas, tanpa ada satupun loket yang kosong.

Langsung berlanjut ke poli gigi endodonsi. Terlihat beberapa pasien kontrol yang antri rapi dan tenang di depan tempat prakteknya. Satu persatu dipanggil oleh asisten dokter. Sampai giliran Supriadi paling akhir, karena sebagai pasien awal yang datang dengan rujukan.

Rasa senang dan takjub dengan cara dokter gigi dan asistennya saat memberikan pelayanan. Walaupun Supriadi terdaftar sebagai peserta PBI (APBD) Kabupaten Bekasi, tapi tak sedikitpun ada kesan diskriminasi pelayanan dari dokter. Terlihat profesional dalam hal penanganan medis dan komunikasi.

Setelah selesai tindakan, dokter Zuleika, Sp. K.G berkata, “Bapak datang kontrol lagi tanggal 14 Maret ya, maaf memang 2 bulan waktunya, karena setiap hari sudah ditentukan berapa pasien yang kontrol. Tapi, jika bapak merasakan sakit dan ada keluhan, datang saja saat hari-hari jadwal praktek saya, walaupun belum jadwalnya kontrol.”

Rasa bangga terlihat jelas di wajah Supriadi yang notabene sebagai warga Kabupaten Bekasi. “Apa mungkin perubahan drastis pelayanan ini karena kabupaten Bekasi sudah UHC atau sebab Kepala Dinas Kesehatannya baru ya?” ujarnya lirih. (Supriadi Erte)

Pos terkait