Tim Organize DPP FSPMI Lakukan Monitoring Evaluasi Di Jawa Tengah

Tim Organize DPP FSPMI Lakukan Monitoring Evaluasi Di Jawa Tengah

Semarang, KPonline – Seiring perkembangan dunia industri. FSPMI terus mengembangkan organisasi melalui rekruitmen anggota baru di daerah-daerah. Misi buruh berserikat menjadi target utama. Keseriusan ini di buktikan dengan monitoring evaluasi rutin setiap tahunnya.

Bertempat di kantor sekretariat DPW FSPMI Jawa Tengah, sekitar dua belas orang tim organize dari DPW FSPMI Jawa Tengah kali ini mendapat jatah menyampaikan laporan, Sabtu (13/10/2018). Sementara yang dari DPP FSPMI di gawangi tiga orang diantaranya Nani Kusmaeni, Yasin Nur Samudera dan Izzah Inzamliyah.

Bacaan Lainnya

Progres perekrutan anggota baru selama periode tahun 2017 sampai tahun 2018 di Jawa Tengah sendiri dilaporkan ada sekitar sembilan Pimpinan Unit Kerja (PUK) pada tahun 2017 dan tiga PUK pada 2018. Sementara itu disampaikan pula beberapa calon anggota yang saat ini sedang dalam masa edukasi dan pendekatan. Ke dua belas PUK tersebut tersebar di seluruh Jawa Tengah.

Selain penyampaian pelaporan anggota baru, forum ini juga sebagai sarana sharing antara tim organize daerah dengan tim organize dari DPP FSPMI.

“Perlu pendekatan berbeda di masing masing daerah karena perbedaan kultur. Yang terpenting adalah bagaimana metode edukasi , pemahaman dan pendekatannya dulu agar buruh mau berorganisasi”, ungkap Izzah Insamliyah.

Senada dengan Izzah, Yasin Nur Samudra juga menyampaikan bahwa melihat segala permasalahan yang di temui di daerah menjadi salah satu bagian dalam pembentukan karakter daripada masing masing tim organizer. Levelnya akan naik

“Nanti bakal menerima hasil kok, asal konsisten, secara sadar nantinya mereka akan masuk dengan sendirinya. Dan bagi tim organizer, levelnya akan naik”, ujar Yasin.

Izzah menambahkan bahwa tim organize harus membuat pemetaan dan juga tahapan pencarian data. Pemetaan tersebut akan menjadi strategi panduan daripada tim yang melakukan prospek di lapangan.

“Bikin aja dulu jaringan di dalam”, tambah Nani Kusmaeni.

Forum ini diakui juga sebagai momentum untuk menampung aspirasi aspirasi dari daerah kepada tim organize DPP FSPMI dalam melakukan kegiatan kedepan, diantaranya adalah dengan mengagendakan komunikasi dengan masing-masing federasi yang berafiliasi di KSPI dan Membership Meeting baik dengan anggota baru atau calon anggota. Tak hanya itu, apresiasi juga di sampaikan bahwa terdapat PUK yang baru bergabung namun sudah mempunyai progres Perjanjian Kerja Bersama.

Nani Kusmaeni juga menyampaikan strategi organisi FSPMI khususnya dalam Politik. Menurutnya, konsep perjuangan politik FSPMI bukan serta merta hadir begitu saja, bukan pula karena masalah dukung mendukung atau suka tidak suka pada calon tertentu.

“FSPMI mendukung Prabowo, bukan karena ketidaksukaan pada Jokowi. Kami pernah undang dalam seminar kebangsaan namun yang paling memberikan respon hanya Prabowo, yang kemudian kepentingan buruh diakomodir melalui kontrak politik”, ungkap Nani.

Persoalan komunikasi yang terbangun dengan Capres tertentu, seperti halnya kontrak politik yang membuat seluruh lini organisasi wajib all out dalam memberikan dukungan. Sekurangnya ada sekitar sepuluh tuntutan buruh yang tertuang dalam kontrak politik tersebut yang disebut Sepultura yang mana hanya Capres Prabowo sajalah yang merespon.
(Afg)

Pos terkait