Tinggal Launching, Buku Saku Jamkeswatch Rampung Disusun

Tinggal Launching, Buku Saku Jamkeswatch Rampung Disusun

Bekasi, KPonline – Hingga hari kedua penyusunan “Standard Operating Procedure” (SOP) Jamkeswatch KSPI yang dilakukan di Hotel Ayola Lippo Cikarang menyisakan titik akhir pembahasan. Pasalnya banyak masukan yang disampaikan oleh beberapa wilayah kabupaten/kota termasuk pimpinan Federasi, dan Afiliasi yang ikut dalam agenda tersebut, Selasa (12/07/2024).

Hari pertama dikupas hingga larut malam untuk membahas berbagai masukan-masukan yang disampaikan oleh beberapa wilayah.

Bacaan Lainnya

Buku saku Jamkeswatch sendiri akan segera dicetak sedemikian rupa, agar bisa jadi panduan untuk seluruh relawan Jamkeswatch secara nasional.

Dalam keterangannya Direktur Media dan Propaganda DPN Jamkeswatch, Kahar S. Cahyono, sekaligus ketua panitia dalam agenda tersebut menuturkan jika semua masukan sudah dirangkum tentu DPN Jamkeswatch akan segera menyusunnya.

“Tidak usah banyak hingga berhalaman-halaman justru kita akan buat sesimpel mungkin, karena ini sebatas buku panduan saja. Yang penting bisa, dan gampang dipahami ketika dipelajari oleh seluruh relawan Jamkeswatch. Penyusunan draf pun akan segera dilakukan dengan mempertimbangkan banyak masukan yang disampaikan tadi,” urai Kahar.

Hal senada disampaikan oleh Direktur Eksekutif Jamkeswatch Daryus di sela diskusi membahas layanan kesehatan lainnya.

“Tanggal 27 Agustus 2024 kami DPN Jamkeswatch akan kembali lakukan pertemuan untuk membahas sekaligus menyepakati konsep buku saku Jamkeswatch sebelum dicetak. Dalam buku saku edisi terbaru tentu DPN tidak akan mencantumkan nama-nama penyusunnya seperti yang sudah ada dalam edisi sebelumnya,” tandas Daryus.

Daryus berharap ketika buku saku Jamkeswatch itu sudah diterbit paling tidak semua relawan Jamkeswatch bisa mempelajari hingga memahaminya.

“Ada beberapa ketentuan yang dipangkas dalam buku saku terbaru karena untuk meminimalisir ketentuan yang sudah dicatatkan sebelumnya. Acuan dalam buku saku Jamkeswatch sendiri tentunya akan dijadikan sebagai panduan ketika akan melakukan pendampingan pasien ke RS,” ucap Daryus.

Hinggap pukul 11:l.00 WIB sesi diskusi pun dibuka guna untuk saling bertukar pikiran dalam setiap menemukan kasus di lapangan saat melalukan pendampingan pasien. Beragam temuan yang dibahas di akhir agenda pembuatan SOP Jamkeswatch di antaranya beberapa regulasi yang merugikan peserta, chanal, dan layanan-layanan lainnya yang sudah menjadi bagian akses atau fasilitas ‘On Line’. (Jhole)