Tokoh Jamkeswatch Bekasi Antusias Ikuti Pendidikan Media

Tokoh Jamkeswatch Bekasi Antusias Ikuti Pendidikan Media
Serikat Pekerja

Bekasi, KPonline – Erte. Begitulah dia biasa di sapa. Nama aslinya Supriadi. Kelahiran asli Madiun, Jawa Timur, 38 tahun silam.

Dulu Erte bekerja di PT CMKS, salah satu perusahaan yang kini sudah tutup. Sekarang, lokasi pabrik CMKS sudah menjadi perusahaan lain.

Bacaan Lainnya

Hari Sabtu dan Minggu lalu, tepatnya tanggal 1-2 April 2017, Supriadi mengikuti kegiatan pendidikan dan pelatihan (Diklat) Media yang diadakan PUK SPAMK FSPMI PT Musashi di Training Center FSPMI, Cisarua, Bogor.

Erte menjadi salah satu peserta. Dia mengaku senang diajak kawannya yang juga anggota PUK Musashi dalam kegiatan ini. Setiap materi pendidikan yang di berikan fasilitator dia ikuti dengan tekun. Ada 3 materi yang di berikan dalam diklat tersebut, yaitu fotografi, videografi, dan menulis.

Saat sesi praktek videografi, Supriadi bersedia menjadi pemeran utama. Ya, walaupun cuma latihan. Tapi terlihat sangat menjiwai peran yang dia mainkan. Saat pemutaran hasil video banyak peserta lain yang tertawa karena aktingnya yang di anggap lucu. Memang benar lucu, tapi apa yang di lihat peserta lain adalah potret nyata kehidupan seorang Supriadi sehari-hari.

Sebagai relawan, setiap saat dia harus selalu siap ketika ada panggilan untuk advokasi pasien. Supriadi memang sudah lama menjadi relawan jamkeswatc, sebuah organisasi sayap yang di bentuk FSPMI/KSPI untuk membantu pasien BPJS yang sering menemui banyak kendala di lapangan.

Dalam struktur organisasi Jamkeswatch, Supriadi di percaya menjadi Ketua Bidang Pendidikan. Jamkeswatch siap terima panggilan 24 jam untuk membantu orang lain.

Usai mengikuti pendidikan ini, dia bermaksud menyelenggarakan pelatihan kepada relawan Jamkeswatch. Kami ingin relawan Jamkeswatch bisa melakukan advokasi kesehatan melalui tulisan. “Terlebih lagi pelatihan ini mudah dipahami dan cocok untuk peserta yang masih awam,” katanya.

Menurut kabar yang di share kawan kawan di grup whatsap, selesai mengikuti pendidikan Supriadi tidak langsung pulang, melainkan langsung menuju salah satu rumah sakit di kabupaten Bekasi untuk advokasi pasien. Supriadi adalah satu dari sekian banyak relawan yang dimiliki jamkeswath. Bagi Supriadi menjadi relawan adalah pilihan. Sebuah pekerjaan yang sangat mulia karena di dasari hati ikhlas menolong orang lain yang sedang kesusahaan.

“Terus semangat bung Erte, banyak orang membutuhkanmu.”

Pos terkait