Sidoarjo KPOnline (09/11/2015)
Berbagai cara terus dilakukan pengusaha kapitalis untuk melakukan serangan balik terhadap perjuangan buruh yang dinaungi serikat pekerja. Program pensiun dini diyakini kini menjadi salah satu langkah ampuh untuk mereduksi kekuatan pekerja. Dengan dalih efisiensi akibat kondisi ekonomi yang tidak menentu. Salah satu yang sedang berjuang melawan itu adalah PUK SPL FSPMI PT. Ispat Indo, Sidoarjo.
Meski perusahaan bersikukuh bahwa secara personal buruh yang bersangkutan sepakat untuk mengakhiri hubungan kerja dengan nilai kompensasi melebihi aturan yang ditetapkan pemerintah, PUK tetap menolak kebijakan perusahaan ini karena diyakini akan mengancam eksistensi kekuatan pekerja.
Hal ini yang menyebabkan ratusan buruh PT Ispat Indo hari ini (9/11) kembali melakukan unjuk rasa di depan perusahaan. Dipimpin oleh ketua PUK Yusak Daud Siloy, mereka menyuarakan penolakan terhadap program pensiun dini yang hingga hari ini sudah mem-PHK 3 orang.
Dalam orasinya Yusak menyampaikan bahwa efisiensi akibat kondisi ekonomi tidaklah beralasan, faktanya perusahaan masih mampu membayar upah manajemen dan pekerja eks patriat jauh melebihi upah standart UMK meski skill dan kompetensi kerja mereka tidaklah lebih baik dari pekerja pribumi.
Di sisi lain, ratusan karyawan outsourcing masih dipekerjakan di area produksi dan kabar terbaru tenaga security yang berstatus karyawan tetap akan diubah statusnya menjadi karyawan outsourcing.
Dari berbagai fakta tersebut diyakini bahwa ini adalah bentuk usaha perusahaan untuk melemahkan kekuatan serikat pekerja dengan cara mengurangi jumlah karyawan tetap secara bertahap. Menutup orasinya Yusak menyatakan bahwa jika dalam jangka waktu 10 hari kedepan perusahaan tidak menyelesaikan PHK sepihak ini, maka FSPMI siap melakukan mogok kerja prosedural. Seruan ini disambut kesanggupan oleh massa aksi.
Massa aksi semakin ramai seiring kehadiran rekan-rekan FSPMI Surabaya dan Gresik yang bersolidaritas. Secara bergantian wakil mereka mengisi orasi dukungan kepada PUK yang turut menjadi pelopor lahirnya FSPMI di Jawa Timur ini.
Aksi di depan area perusahaan ini ditutup dengan orasi ketua KC FSPMI Sidoarjo, Heri Novianto. Heri menyatakan bahwa FSPMI Sidoarjo akan terus melawan segala bentuk penindasan dan pelemahan terhadap pekerja, apalagi hal ini oleh dilakukan kapital asing. Haru terasa dan semangat nasionalis seakan kembali muncul tatkala lagu “Indonesia Raya” dikumandangkan oleh massa aksi dipimpin oleh Heri Novianto.
Aksi unjuk rasa dilanjutkan ke rumah salah satu pimpinan perusahaan di Surabaya.
(Narwoko)