Trafo PLN di Rawa Lumbu Bahayakan Warga, Pernah Terlihat Keluarkan Asap

Trafo PLN di Rawa Lumbu Bahayakan Warga, Pernah Terlihat Keluarkan Asap

Bekasi, KPonline – Dua unit kendaraan yang berisi trafo tampak berjajar bersama gerobak sampah di Perumahan Rawa Lumbu Bekasi. Tepatnya posisinya yang berada di pinggir sungai arah jembatan 12.

Perangkat kelistrikan ini juga dinamakan Unit Gardu Bergerak (UGB). Dari letaknya yang berada di depan gardu listrik menjelaskan perangkat ini untuk menjadi trafo atau gardu pengganti sementara dari trafo yang ada yang mengalami kerusakan.

Seorang petugas Pelayanan Teknik PLN dari PT. Mahiza Karya Mandiri menjelaskan bahwa perangkat tersebut sudah ada sejak sebelum lebaran yang lalu. Dia juga mengatakan bahwa awalnya 1 lalu hanya berselang beberapa hari saja yang satunya lagi menyusul terganggu.

“Trafo yang rusak ada 2. Yang satu 250kVA, satunya lagi 315kVA,” ujar si petugas yang tidak mau menyebutkan namanya. Petugas PLN ini juga menjelaskan akibat adanya gangguan sejak bulan puasa menjelang lebaran lalu.

Salah seorang warga sekitar bernama Abu Fatimah malah mengatakan dia pernah melihat asap dari gardu PLN tersebut. Namun ia hanya melihat sambil berlalu saja karena saat itu sedang ada keperluan penting.

Berbeda dengan Yadi, warga yang tinggal lebih jauh tapi aktivitasnya selalu melalui jalur tersebut. Yadi sangat khawatir dan mengatakan bahwa kondisi tersebut bisa membahayakan masyarakat dan lingkungan yang ada di sekitar.

“PLN harus mementingkan keselamatan masyarakat. Nanti giliran ada apa-apa, PLN Cuma bilang musibah,” ujar Yadi yang pernah bekerja di vendor PLN nada kesal.

UGB tersebut tampak jorok berbaris gerobak sampah yang berisi penuh. Bahkan semakin kumuh karena sebagian sisi UGB tertutupi rumput liar yang menjalar hingga ke atas mengarah ke jaringan 20000 Volt melalui kabel yang berwarna merah bertuliskan 12/20KV.

Setiap kendaraan roda 4 yang melewati jalan tersebut harus mengurangi kecepatannya karena ukuran UGB nyaris menutupi separuh badan jalan.

Sebagaimana diketahui bahwa wilayah tersebut juga selalu terkena dampak banjir. Abu Fatimah dan Yadi termasuk yang mengkhawatirkan hal tersebut kendaraan bertegangan 20.000 Volt tergenang air.

Kekhawatiran Abu Fatimah sangat beralasan sangat banyak masyarakat yang menjadi korban hingga tewas akibat tegangan yang sangat tinggi tersebut. Setidaknya bulan di bulan Januari 2022 lalu 2 orang pelajar SMK putra dan putri di daerah Babelan harus merenggang nyawa terbakar akibat kesetrum. Seorang pelajar putri lagi akhirnya harus diamputasi karena luka bakar di tangannya sangat parah.

Kontributor Media Perdjoengan (MP) Bekasi mencoba mencari informasi ke pihak PLN UP3 Bekasi, Deni Cardiana selaku pejabat teknik yang membawahi PLN ULP Bantar Gebang, hingga berita ini dibuat belum memberikan jawaban. Pesan konfirmasi melalui aplikasi WA yang dilengkapi gambar di lokasi hanya bertanda centang 2 saja.

Selain itu, kontributor MP Bekasi juga mengkonfirmasi Manajer PT. Mahiza Karya Mandiri Bekasi. Pasalnya Abdullah dianggap paling mengetahui situasi tersebut karena dia sebelumnya sebagai kordinator Pelayanan Teknik di PLN ULP Bantar Gebang yang awal bulan Juli 2022 ini naik jabatan menjadi Manajer.

“Udah dikordinasikan ke pihak ULP setempat, BTG, untuk segera penggantian ya pak,” jawab Abdullah singkat.

Penulis: Deddy Chandra
Foto: Deddy Chandra