Batam,KPOnline – Puluhan sopir truk tangki BBM Pertamina Tongkang di Kabil, Kecamatan Nongsa, Batam, kembali mogok menuntut hak-hak pekerja yang dinilai belum dipenuhi perusahaan.
“Kami terpaksa kembali mogok karena belum ada kejelasan dari perusahaan atas status kami. Seharusnya sudah permanen, karena sudah lama kerja,” kata koordinator aksi, Januarisman, Senin.
Aksi demo puluhan sopir truk tangki berlangsung sejak pagi tadi pukul 07.00 WIB di areal pengisian BBM Pertamina Patra Niaga, Kabil. Hingga berita ini dibuat sejumlah buruh masih bertahan dengan duduk-duduk sekitar lokasi aksi.
“Belum ada kejelasan dari manajemen tentang pemotongan uang jasa dan hak-hak kami lainnya. Sementara kami masih bertahan untuk melakukan unjuk rasa sampai ada kejelasan,” kata dia.
Selain status kerja tidak jelas, pekerja juga menuntut penghapusan sistem NKM (nilai kerja minimum), SIOD, bonus, pengembalian pemotongan bonus Rp 1.180.000 dari tahun 2011 sampai sekarang, kelebihan jam kerja, THR, tunjangan daerah, dan cuti.
“Kami menuntut sistem NKM harus dihapus. Transparansi sistem SIOD, pemberian bonus disamakan, kelebihan kerja dihitung lembur sesuai aturan ketenagakerjaan (Undang-Undang Nomor 13 tahun 2003),” kata Januar.
Sebelumnya pada 2 Desember aksi serupa sudah dilakukan. Waktu itu sempat ada perundingan antara pekerja dan manajemen, dengan dimediasi oleh Dinas Tenaga Kerja Kota Batam.
Perwakilan Dinas Tenaga Kerja usai rapat menyatakan, pihaknya masih mengumpulkan data dari manajemen dan pekerja untuk dipelajari sehingga bisa mengetahui permasalahan yang sebenarnya.
“Sampai saat ini tidak ada kelanjutannya. Nampaknya nggak ada niat baik dari manajemen untuk memenuhi hak-hak kami sebagai pekerja,” kata Januar.
Meskipun para sopir dan anak buah mobil tanki pengiriman BBM mogok, namun hingga Senin siang belum ada SPBU yang kehabisan stok bahan bakar.(S.Ete)
Sumber :Antara