Surabaya, KPonline – Buruh menyampaikan peringatan keras kepada Gubernur Jawa Timur Kofifah Indah Parawansa. Hari ini Selasa, (1/04/2022), Ribuan buruh Jawa Timur yang tergabung dalam GASPER (Gerakan Serikat Pekerja Jawa Timur) melumpuhkan jalan protokol Kota Surabaya. Penutupan jalan itu sebagai bentuk kecewa mereka karena Gubernur tidak pernah menemui kaum buruh.
Dalam aksi itu, buruh mengingatkan kembali Gubernur Jawa Timur untuk segera menetapkan Upah Minimum Sektoral Kabupaten/Kota (UMSK) Tahun 2022 sesuai Rekomendasi Bupati dan Walikota.
Buruh juga menuntut revisi Keputusan Gubernur Tentang UMK Tahun 2022, dan mencabut Permenaker 2 tahun 2022 Tentang JHT yang di Cairkan 56 Tahun serta menolak Undang-Undang Cipta Kerja yang sudah cacat formil dimana secara konstitusional tidak bisa dijadikan landasan peraturan.
Aksi demonstrasi buruh Jawa Timur sudah dilakukan kesekian kalinya, sayangnya Janji-Janji Gubernur Khofifah sampai saat ini tidak satupun dilaksanakan. Atas pengingkaran itulah, buruh kecewa kepada kepemimpinan Khofifah. Aksi turun ke Jalan akan terus dilakukan lagi sampai tuntutan buruh dan janji Gubernur direalisasikan.
Saat diwawancarai, salah satu kordinator aksi yang tidak mau disebutkan namanya bahkan memastikan aksi lebih besar akan dilakukan jika Gubernur tetap tidak peduli.
“Kami menuntut keadilan dan kesejahteraan serta janji politik pemimpin daerah. Jika diingkari dan tidak digubris keluhan kami, jangan salahkan kami mendatangkan massa lebih besar. Kami juga tidak akan memilih lagi pemimpin yang tidak punya rasa empati dan hati nurani. Jangan pilih orangnya juga partai pendukungnya,” Ujarnya tegas.
Hingga berita ini diturunkan, massa aksi Gasper masih menguasai dua jalur protokol menuju Kota Surabaya. Kemacetan terlihat panjang mengular di berbagai arah dalam Kota.
(Johanedi/Sidoarjo)