UMK Hanya Naik 11% Dan Sektoral Hilang, Buruh Bekasi Siap Untuk Lakukan Aksi Lebih Besar

UMK Hanya Naik 11% Dan Sektoral Hilang, Buruh Bekasi Siap Untuk Lakukan Aksi Lebih Besar

IMG-20151112-WA0009

Bekasi,KPOnline (12/11/2015) – Rapat mendadak yang dilaksanakan oleh KC FSPMI Bekasi terkait hasil dari Dewan Pengupahan Kabupaten ( DEPEKAB) Bekasi dan hasil dari Rapat di KSPI antara Pimpinan – Pimpinan FSPMI Wilayah dengan presiden FSPMI sebelumnya dan masih dihari yang sama. Rapat yang dihadiri oleh Pengurus KC FSPMI, semua pengurus PC SPA, pengurus Garda Metal Bekasi, para pengurus Forum Komunikasi Kawasan Industry dan Team Media FSPMI Bekasi pada hari Kamis, 12 November 2015 yang dimulai dari pukul 20.00 WIB sampai pukul 23.00 WIB bertempat di kantor Sekretariat FSPMI Bekasi menghasilkan beberapa hal.

Bacaan Lainnya

 

Bahasan pertama yaitu Hasil dari perundingan tripartit di DEPEKAB Bekasi yang disampaikan oleh perwakilan FSPMI, Sobar bahwa kenaikan upah Kabupaten Bekasi hanya sebesar 11% dan pihak pemerintah tetap akan menggunakan aturan PP No. 78 Tahun 2015. Disamping itu disampaikan pula oleh perwakilan FSPMI lainnya yang ada di DEPEKAB, Sarino bahwa saat kami setengah kamar kami sudah menyatakan tentang kondisi bekasi yang sampai saat ini masih kondusif maka dari itu kami tetap meminta upah sektoral tetap masih dalam satu pembahasan yang sebelumnya saat didalam perundingan pihak dari APINDO bersikeras menghilangkan upah sektoral dan kemungkinan besar besok angka untuk kenaikan upah Kabupaten Bekasi akan diputuskan dengan voting.

 

Menyingkapi berita hasil perundingan di DEPEKAB, Ketua KC FSPMI Bekasi, Aji mengatakan bahwa FSPMI tetap pada tekad diawal dan instruksi dari organisasi bila saat perundingan di DEPEKAB pihak APINDO dan Pemerintah tetap mengikuti aturan PP No. 78 Tahun 2015 maka dipastikan DEPEKAB dari unsur pekerja / buruh akan walk out. Hal senada pun disampaikan oleh Ketua PC SPEE FSPMI Bekasi, Sukamto bahwa saat DEPEKAB melakukan voting maka langkah walk out lah yang terbaik yang memang harus diambil oleh unsur buruh / pekerja.

 

Ketua KC FSPMI Bekasi, Aji pun menambahkan dan meminta kepada seluruh Pimpinan PC SPA FSPMI Bekasi untuk menginstruksikan kepada seluruh anggotanya agar all out dalam pengawalan perundingan upah di DEPEKAB hari Jum’at, 13 November 2015. Bila tetap Pemerintah dan APINDO tetap pada pendiriannya maka kami tidak akan menjamin suasana di bekasi tetap kondusif karena reaksi para buruh yang ada di bekasi.

 

Sekjen KC FSPMI Bekasi, Michael pun memberitahukan hasil dari rapat dengan presiden FSPMI bahwa Mogok Nasional akan dilaksanakan pada tanggal 24 – 27 November 2015 dan beberapa agenda seperti Longmarch, Rapat Akbar dan konsolidasi persiapan Mogok Nasional di bekasi yang teknisnya akan dibicarakan lebih lanjut.

( *EDP11* )

Pos terkait