Upahnya Ditekan, Buruh Pabrik Terus Dituntut Tingkatkan Produktivitas Pasca Libur Lebaran

Upahnya Ditekan, Buruh Pabrik Terus Dituntut Tingkatkan Produktivitas Pasca Libur Lebaran

Bekasi, KPonline – Hampir semua buruh pabrik memulai aktivitas kerja seperti biasa mulai Senin (9/5/2022), berbeda dengan PNS atau ASN yang mendapat instruksi dari Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menteri PANRB) Tjahjo Kumolo  yang memperbolehkan pegawai Aparatur Sipil Negara (ASN) atau  PNS  untuk bekerja dari rumah atau work from home  (WFH) selama satu minggu setelah puncak arus balik lebaran pada 8 Mei 2022.

Tjahjo mengatakan hal itu dilakukan sesuai saran dari Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Kapolri memprediksi kemacetan akan terjadi selama arus balik libur Lebaran 2022, dan menyarankan agar instansi pemerintah menerapkan kebijakan WFH.

Tjahjo pun menginstruksikan seluruh pejabat pembina kepegawaian (PPK) agar mengatur jadwal WFH di instansi masing-masing. WFH bisa diterapkan selama satu minggu setelah puncak arus balik lebaran pada 8 Mei 2022. Dengan demikian, PNS akan kembali ke kantor pada Senin, 16 Mei 2022.

“Saya setuju dengan pendapat Kapolri agar instansi pemerintah menerapkan kebijakan WFH. Seluruh PPK diharapkan mengatur pembagian jadwal agar penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan kepada masyarakat tetap berjalan,” kata Tjahjo dalam keterangannya Jumat (6/5/2022) dikutip dari detik.com.

Sementara itu Mentri Tenaga Kerja Ida Fauziah juga menyarankan kepada pengusaha agar mempekerjakan buruh dengan WFH pasca libur lebaran, meskipun hal ini ditolak secara tegas oleh Apindo.

Berbeda dengan ASN atau PNS yang mendapat kebijakan WFH, buruh di kawasan EJIP ataupun Delta Silicon di wilayah Cikarang Selatan Bekasi misalnya rata-rata sudah memulai aktivitas kerja pada Senin (9/5/2022). Bahkan informasi yang berhasil dihimpun koran perdjoeangan sudah ada buruh yang beraktivitas sejak tanggal 6 Mei 2022.

“Kami sudah mulai aktivitas kerja sejak Jum’at, (6/5/2022), bahkan Sabtu – Minggu kami kerja lembur,” kata seorang buruh yang ternyata belum ada serikat pekerja di tempatnya bekerja.

Di hari pertama aktivitasnya dimanfaatkan para buruh pabrik untuk saling bermaafan dengan teman sekerja. (Yanto)