Wonogiri, KPonline – Kawasan Wonogiri Selatan mulai dilirik investor dan perusahaan untuk mengembangkan industri. Harga tanah yang masih murah menjadi salah satu daya tarik tersendiri.
Menurut informasi, wilayah selatan kabupaten berjuluk Kota Sukses itu bakal menjadi kawasan industri. Pemerintah kabupaten Wonogiri membuka pintu bagi pelaku usaha yang ingin berinvestasi di wilayah selatan, terutama industri pertambangan.
Bahkan, sejumlah perusahaan mulai melirik wilayah Kabupaten Wonogiri selatan untuk mengembangkan usaha. Daerah yang bakal menjadi kawasan industri antara lain Kecamatan Giritontro, Kecamatan Pracimantoro dan Kecamatan Giriwoyo.
Kepala Desa Sambiroto, Pracimantoro, Wonogiri. Eko Sapto (satu alumni dengan tim media Perdjoeangan) melalui media WhatsApp mengatakan hingga kini harga tanah di daerahnya yang bakal masuk kawasan industri masih normal, belum ada kenaikan signifikan.
Harga tanah dekat Jalan Lintas Selatan (JLS) masih Rp100.000 hingga Rp.200.000 per meter persegi. sedangkan tanah di pedesaan atau kawasan hutan berkisar Rp.50.000 hingga Rp.60.000 per meter persegi.
“Hingga saat ini harga tanah belum terdampak, masih normal. Ada beberapa yang memang mencari tanah di sini dengan luas tiga hektare hingga lima hektare. Namun belum ada kepastian, baru mencari-cari,” kata Eko Sapto kepada Media Perdjoeangan (5/4/2021).
Menurut Eko Sapto pihak yang mencari tanah di desanya berasal dari berbagai lembaga, pengembang perumahan dan yayasan.
“Kalau untuk industri atau perusahaan belum banyak yang mencari ke sini. Namun di desa kami sudah ada industri peternakan babon petarangan, disewakan,” katanya.
Ia mengatakan harga tanah di desanya sempat naik ketika JLS rampung digarap beberapa tahun lalu. Sebelumnya harga tanah di desanya hanya Rp.35.000 hingga Rp.50.000 per meter persegi.
Namun setelah JLS selesai digarap, harga tanah di sekitarnya mencapai Rp.100.000 hingga Rp.200.000 per meter persegi.
“Dimungkinkan jika di sini menjadi kawasan industri harga tanah bisa naik lagi,” kata Sapto.
Developer asal Wonogiri, Sugeng Budiyono, mengatakan harga tanah di daerah selatan Wonogiri yang akan jadi kawasan industri masih tergolong murah.
“Saya punya tanah di Pracimantoro. Kalau dekat JLS atau jalan raya harganya Rp.300.000 per meter persegi, agak masuk sedikit Rp.150.000 per meter persegi. Kalau nanti semakin ramai mungkin bisa naik,” katanya.
Sebelumnya, wacana Wonogiri bagian selatan menjadi kawasan industri berdampak pada bisnis properti. Developer atau pengembang perumahan menilai prospek bisnis properti cukup bagus jika di daerah sana sudah berdiri sejumlah industri.
Selain itu, adanya Jalan Lintas Selatan (JLS) yang menghubungkan Pacitan, Wonogiri, dan Wonosari, Gunung Kidul Daerah Istimewa Yogyakarta juga menjadi faktor pemicu meningkatnya bisnis properti di Wonogiri selatan. JLS merupakan bagian dari berkembangnya perdagangan di daerah selatan tersebut. (Yanto)