Subang, KPonline – Koordinasi antar instansi kesehatan harus terjalin dengan baik, terlebih masa pandemi covid-19. Pasalnya Jamkeswatch Subang kerap kali menemukan permasalahan biaya swab test di beberapa faskes dan rumah sakit. Jamkeswatch pun dibuat geram dengan carut marutnya layanan kesehatan di masyarakat.
Dengan melakukan “Join Zoom Meeting” dengan topik Koordinasi, dan Komunikasi Pelayanan Peserta BPJS/JKN yang diselenggarakan tepat pukul 10:00 WIB rupanya dimanfaatkan oleh relawan Jamkeswatch Subang untuk menyampaikan beberapa keluhan di lapangan.
Zoom Meeting diikuti oleh beberapa staf kantor Cabang (Kacab) Sumedang, dan staf BPJS kabupaten Subang, yang melibatkan Dinas Kesehatan (Dinkes) kabupaten Subang. Tidak kalah ketinggalan ketua DPD, dan Sekretaris Jamkeswatch Subang pun hadir dalam agenda tersebut.
Beberapa keluhan, dan temuan Jamkeswatch Subang yang terus menjadi perhatian adalah ketika layanan kesehatan dirasa janggal dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Bukan itu saja pihaknya (Jamkeswatch) akan terus berupaya untuk bisa berkoordinasi dengan beberapa instansi termasuk Dinas Kesehatan kabupaten Subang.
Nanang selaku ketua DPD Jamkeswatch Subang meminta kepada BPJS Kesehatan serta Dinkes setempat untuk duduk bareng guna memberikan sekaligus membenahi sisi layanan kesehatan untuk masyarakat Subang.
“Surat audiensi sudah pernah saya layangakan ke Dinkes Subang, namun hingga saat ini belum ada tanggapan. Mungkin staf Dinkes lagi pada sibuk saya maklumi itu, apa lagi dimasa pandemi seperti ini,” tutur Nanang.
“Jamkeswatch Subang bahkan terus mengawal beberapa pekerja yang merasa kesulitan untuk mendapatkan hak sehatnya termasuk memberikan edukasi kepada masyarakat. Memang tidak bisa dipungkiri minimnya sosialisasi pun terkadang menjadi muara permaslahan yang sulit Jamkeswatch lakukakan di masa pandemi saat ini,” tambah pria yang sering mondar-mandir Rumah Sakit itu.
Hal menarik dalam “Zoom Meeting” dimana pembahasan secara prioritas adalah salah satu kasus peserta BPJS yang dinyatakan positif terpapar virus Corona (Covid-19) dengan lahiran “caesar” higga bayinya meninggal di salah satu Rumah Sakit yang dikenakan biaya.
Hal ini pun disampaikan langsung oleh Sinom, salah satu Staf BPJS Kesehatan kabupaten Subang dimana Rumah Sakit tersebut sudah dikenakan teguran tertulis.
“Kami dari BPJS sudah memberikan surat teguran perihal kasus yang terjadi kemaren, dan masalah uang akan dikembalikan sesuai dengan mekanisme, dan ketentuan BPJS Kesehatan. Kita lihat saja sampai hari Jumat minggu ini, karena infonya pihak Rumah Sakit tersebut akan segera berkomunikasi dengan pihak keluarga peserta,” ungkap Sinom.
Menurutnya, BPJS Kesehatan sangat berterima kasih kepada tim Jamkeswatch Subang yang terus peduli memantau jaminan kesehatan, termasuk Serikat Buruh Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia(FSPMI) yang ada di kabupaten Subang.
“Silahkan laporkan ke kami jika memang di lapangan ditemukan beberapa kejanggalan khususnya dalam pelayanan Rumah Sakit terhadap peserta BPJS Kesehatan. Kedepan BPJS Kesehatan, dan Jamkeswatch tetap harus bersinergi dalam mengawal layanan kesehatan untuk seluruh masyarakat khususnya di kabupaten Subang,” tutupnya dengan santun.
Penulis: Jhole
Foto: Jhole